Kamis, 21 Juli 2016

PENGELOLAAN PENTAS DAN ORGANISASI PERGELARAN



A. PENGERTIAN PENGELOLAAN PENTAS

è Pengelolaan pentas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin pentas dengan dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi pergelaran, yang bertujuan untuk menghasilkan bentuk tontonan yang baik dan enak dinikmati.

è Pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan, mampu mengendalikan dan mengoordinasikan segenap unsur pentas dengan segala peralatannya, serta dapat mengerti aspirasi penonton.

è Pemimpin pentas juga harus dapat membawakan tugasnya dengan baik dan luwes, tegas serta tanggap terhadap setiap perkembangan di atas pentas, sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan pementasan.

è Pengelola pementasan harus dapat memulai dan mengakhiri pertunjukan tepat pada waktunya.







B. PELAKU USAHA SENI PERTUNJUKAN

1.     Produsen / seniman
ð Adalah sekelompok orang/pribadi yang berusaha untuk menciptakan sebuah karya seni.
ð Harus memiliki misi dalam berkarya.


2.     Konsumen / penikmat
ð Adalah sekelompok orang yang memberikan reaksi dan apresiasi terhadap sebuah pementasan.
ð Sekelompok orang tersebut datang ke sebuah gedung untuk menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung sehingga mereka disebut penonton.


3.     Patron / donatur
ð Adalah sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan atau lembaga pemerintah yang memiliki tujuan untuk mendukung dan menghidupkan kesenian, misalnya untuk pelestarian dan pengembangan kesenian.


4.     Sponsor
ð Adalah perusahaan / pribadi yang mendukung kegiatan kesenian, terutama dalam hal finansial / dana keuangan, dengan ikatan kerja dan kerja sama saling menguntungkan.


5.     Pengelola / manajer
ð Adalah lembaga, organisasi, badan usaha/perorangan yang mengomunikasikan karya-karya seni pada masyarakat.
ð Ia mengelola karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh konsumen.


6.     Kritikus seni / pengamat seni
ð Adalah seorang yang mengamati proses pembuatan hingga penyajian karya seni dan membuat ulasan tentang bobot karya yang telah disajikan.
ð Diharapkan dapat menjembatani seniman dan penonton.







C.  ORGANISASI PERGELARAN

è     Organisasi pergelaran adalah sistem yang digerakkan oleh sekelompok orang yang bertugas mengelola suatu pergelaran.

è     Organisasi pergelaran dibagi menjadi dua :

1.     MANAJEMEN PERGELARAN BIDANG PRODUKSI
a.      Produser à orang yang paling berkuasa (bertanggung jawab) atas penyelenggaraan suatu pertunjukan/pergelaran.
b.     Seksi transportasi à berfungsi mengangkut barang-barang kebutuhan pergelaran, termasuk pemain dan semua kru.
c.      Seksi dokumentasi à dokumentasi dimaksudkan untuk mengabadikan semua aktivitas pergelaran, bahkan bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Sarana dokumentasi diantaranya kamera video, kaset tape recorder, dan kamera digital.
d.     Seksi publikasi à peran bagian humas yang mempublikasikan berbagai informasi kepada seksi publikasi/masyarakat tentang sebuah pergelaran teater.
e.     Seksi konsumsi à para pemain harus dalam keadaan sehat dalam melakukan aktivitasnya, sehingga harus ditunjang dengan makanan yang bergizi.
f.       Petugas tiket à harus bersikap ramah untuk menarik simpati para pembeli.
g.      Tim medis à bertugas mengawasi kesehatan para pemain dan bersiaga jika ada pemain yang mengalami gangguan kesehatan.
h.     Petugas khusus à pada dasarnya sama dengan petugas pelaksana, namun dia tidak boleh melakukan pekerjaan lain diluar tugasnya.





2.     MANAJEMEN PERGELARAN BIDANG ARTISTIK
a.      Sutradara/pimpinan artistik
ð Orang yang menguasai (bertanggung jawab) terhadap materi pertunjukan, serta berhak mengatur dan mengolah materi sajian agar menarik dan enak dinikmati.
ð Sutradara dibantu oleh :
1)     Penata tari / koreografer
-          Orang yang membantu sutradara dalam hal penataan gerak. Koreografer dibantu oleh beberapa pelatih tari.


2)     Penata musik / komposer
-          Orang yang bertugas menata musik sebagai pendukung sebuah pergelaran, baik berupa musik ilustrasi ataupun musik iringan.


3)     Pimpinan pentas / stager manajer
-          Merupakan penguasa tunggal di atas pentas selama pertunjukan berlangsung.
-          Stager manajer dibantu oleh kerabat kerja pentas (stager crew) diantaranya :

a)      Penata panggung (scenographer) à harus bisa menciptakan setting/dekorasi yang mampu menghidupkan suasana dan peristiwa bagi proses dramatik pada sebuah pementasan, harus mengetahui detail konsep yang diinginkan sutradara agar bisa memvisualisasikan keinginan sutradara sekaligus menjadi daya stimulus bagi pemain untuk memperkuat perannya.
Tugas seorang penata panggung adalah mempersiapkan rancangan berupa sketsa / maket sebagai bahan presentasi dan acuan untuk menyusun petunjuk teknis pelaksanaan operasional konstruksi artistik, proses kerja teknis, spesifikasi pengerjaan dan bahan-bahan yang digunakan.

b)     Penata cahaya (light designer/lighting man) à harus pandai memadukan warna cahaya lampu dan mengetahui adegan-adegan yang perlu ditonjolkan.

c)      Penata suara (sound enginering/sound man) à harus mengenal dan mengetahui jenis suara alat musik, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi peletakan mikrofon, baik mikrofon dekat, jauh maupun mikrofon di atas panggung.

d)     Penanggung jawab properti à harus betul-betul mengetahui urutan sajian yang memerlukan properti, hal ini untuk mencegah kejanggalan-kejanggalan selama pertunjukan berlangsung yang mengurangi nilai pergelaran tersebut.

e)      Petugas pelaksana à melakukan tugas-tugas lain yang belum tertangani oleh petugas lighting, sound system dan properti. Tugas pokok petugas pelaksana adalah :
·        Membuka dan menutup layar (apabila dalam panggung proscenium)
·        Membersihkan panggung/lantai pentas.
·        Mengecek persiapan pemain.
·        Membantu kelancaran pentas secara umum, baik didepan maupun di belakang pentas.



b.     Penata rias dan busana
ð Keduanya harus benar-benar menguasai berbagai macam bentuk karakter tokoh yang akan dimainkan aktor, serta harus mengetahui berbagai alat, jenis riasan dan perpaduan warna make up.
ð Penata kostum harus paham akan latar belakang tokoh dalam cerita yang ditampilkan.







D.HAL-HAL YANG DIKELOLA DALAM PRODUKSI SENI PERTUNJUKAN

1.     MENENTUKAN IDE PEMENTASAN

ð Ide adalah pokok pikiran pertama yang akan menjadi awal langkah dari semua proses produksi seni teater.
ð Ide berkaitan erat dengan cerita yang akan ditampilkan.
ð Dalam menentukan ide pementasan harus mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut :
a.      Nilai filosofi à pementasan yang dipilih harus memberikan suatu perenungan pikiran yang luas (katarsis).
b.     Nilai artistik à pementasan yang dipilih harus memiliki nilai seni (keindahan) yang dalam dan luhur.
c.      Nilai etis/etika à pementasan itu harus bermanfaat bagi manusia lebih luas dari sekadar keindahan karya seni tersebut. Nilai etis berarti pula nilai moral (bai dan buruk).
d.     Nilai komersial à pementasan itu harus memancing perhatian masyarakat / penonton sehingga akan mendatangkan nilai jual.







2.     MENENTUKAN JENIS PRODUKSI

ð Jenis produksi ada dua, yaitu :
a.      Produksi profit à jenis produksi kesenian yang berorientasi pada keuntungan material.
b.     Produksi non profit à jenis produksi kesenian yang tidak berorientasi pada keuntungan material tetapi pada keuntungan estetis (kepuasan batin).







3.     MENENTUKAN TEMPAT PRODUKSI

ð Tempat produksi harus strategis, misalnya di tengah keramaian, dipusat kegiatan seni, mudah dijangkau (ada fasilitas transportasi), keamanan terjamin, kondisi fisik dan fasilitas sebagai tempat pertunjukan ada dan memadai (representative).







4.     MEMPERKIRAKAN KEADAAN PASAR

ð Hal ini menyangkut selera/minat para penonton terhadap pertunjukan.
ð Untuk memperkirakan pasar/penonton, terlebih dahulu ditinjau motif-motif penonton yang datang ke gedung pertunjukan.

ð Ada tiga motivasi yang menyebabkan masyarakat cenderung jadi penonton seni pertunjukan, antara lain :
a.      Penonton peminat
-          Penonton intelektual yang mengapresiasi seni pada umumnya dan seni teater pada khususnya.
-          Penonton ini memiliki pengalaman seni teater yang tinggi, misalnya seniman teater, pengamat teater, kritikus teater, dan mahasiswa teater.
b.     Penonton iseng
-          Penonton yang tidak memiliki perhatian khusus pada teater, tetapi mungkin memiliki seni lain, seperti seni musik, karawitan dan tari.
c.      Penonton penasaran
-          Penonton yang menonton karena rasa penasaran ingin mengetahui apa sebetulnya seni teater.
-          Rasa penasaran bisa timbul karena seni teater itu sendiri, atau karena pelaku pertunjukannya (sutradara, aktor, aktris, dll).







5.     MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA, ALAT, BAHAN DAN BIAYA

a.      Kebutuhan administrasi (kesekretariatan)
-          Dibutuhkan tenaga administrasi untuk mengelola seni pertunjukan.
-          Tenaga administrasi harus memiliki jiwa bisnis, dan kemampuan manajemen administrasi yang baik.
-          Jumlah SDM disesuaikan dengan jumlah seksi yang ada.
-          Bagian administrasi mengurusi berbagai kebutuhan peralatan kantor dan transportasi, memperkirakan biaya administrasi seperti harga kertas, biaya fotokopi, biaya cetak undangan, dan biaya cetak poster.

b.     Kebutuhan penyajian (proses latihan dan pementasan)
-          Diperlukan seorang sutradara yang andal, pemain (aktor/aktris) yang baik, peralatan untuk latihan, dan juga seorang yang memperkirakan dan memperhitungkan biaya latihan.

c.      Kebutuhan panggung
-          Diperlukan teknisi dan operator (sound system, lampu set dan dekorasi, dll), sejumlah lampu berbagai jenis, set dekorasi (bentuk dan cara pembuatannya), alat musik yang dipakai, sound system (milik sendiri/menyewa), dan jenis panggung (arena / proscenium).







6.     MEMPERKIRAKAN CARA MEMPEROLEH BIAYA DAN PERMODALAN

ð Ada empat jenis modal yang harus dimiliki dalam kerja produksi seni pertunjukan :
a.      Modal manusia à SDM yang andal
b.      Modal keuangan
c.       Modal material à sarana dan prasarana seperti gedung, kursi, dan sound system.
d.      Modal informasi à misalnya jaringan internet.



ð Ada empat cara untuk memperoleh uang sebagai modal pembiayaan produksi seni pertunjukan, yaitu sebagai berikut :

a.      Iuran
-          Mengumpulkan uang dari para anggota dengan nominal yang telah disepakati.
-          Merupakan modal utama / modal awal kegiatan operasional produksi.

b.     Donatur (patron)
-          Sumbangan modal keuangan yang sifatnya tidak mengikat dan tanpa pamrih dari perorangan/instansi pemerintah yang disebut patron.
-          Besar kecilnya sumbangan tergantung pada kerelaan donatur yang memberi.

c.      Sponsor
-          Sumbangan yang bersifat mengikat dengan adanya hubungan kerja yang saling menguntungkan secara bisnis.
-          Biasanya berasal dari perusahaan dan industri.
-          Sponsor bisa dibagi menjadi tiga, yaitu :
·        Sponsor tunggal à sponsor/perusahaan yang membiayai seluruh biaya produksi. Perusahaan menjadi pemilik kegiatan tersebut, bahkan nama kegiatan tersebut dapat menggunakan nama sponsor / nama perusahaan.
·        Sponsor utama à sponsor yang menanggung sekitar 75% biaya produksi.
·        Sponsor tambahan / sponsor pembantu à pemasang iklan yang menanggung kurang dari 25% biaya produksi.

d.     Penjualan tiket
-          Cara memperoleh biaya produksi secara langsung dari penonton.
-          Jumlah uang yang masuk tergantung pada jumlah penonton yang membeli tiket.







7.     MEMPERKIRAKAN METODE DAN STRATEGI PEMASARAN

a.      Pemasangan iklan/reklame

1)     Iklan luar ruangan (outdoor)
-          Pamflet à informasi tentang sebuah produk yang ditulis/dicetak pada kertas dan ditempel di tempat umum.
-          Spanduk à informasi tentang sebuah produk yang ditulis/dicetak pada sebuah kain sepanjang 5 meter, dan dibentangkan di tempat-tempat umum.
-          Baliho à untuk memberikan informasi/promosi jangka pendek, peluncuran produk baru atau kegiatan yang bersifat insidentil.
-          Billboard à berbentuk bidang yang terbuat dari kayu, logam, fiberglass, kain, kaca, plastik, dsb yang pemasangannya dapat berdiri sendiri, menempel pada bangunan dengan konstruksi tetap, dan bersifat permanen.

2)     Iklan dalam ruangan (indoor)
-          Spot radio à iklan yang disiarkan melalui radio, dengan durasi sekitar 60 detik.
-          Spot TV à iklan yang dibuat pada media audio-video dan ditayangkan di TV dengan durasi rata-rata 30 detik.
-          Iklan media cetak à pemasangan iklan pada majalah, surat kabar, tabloid, dll.

b.     Press release
-          Pemberitahuan kegiatan melalui pers, koran, majalah, berita radio atau televisi.
-          Bisa dilakukan dengan mengirim berita kegiatan kepada wartawan / dengan cara mengadakan konferensi pers.

c.      Propaganda
-          Pemberitahuan kegiatan kepada masyarakat secara langsung dengan berkeliling kota menggunakan peralatan sound system.

d.     Penyebaran undangan (door to door)
-          Informasi dapat langsung diterima para pihak yang dituju.
-          Biasanya digunakan untuk tamu-tamu khusus, seperti kepala sekolah, kepala dinas pendidikan setempat dan juga pejabat daerah setempat.






8.     MENYUSUN ORGANISASI STAF PRODUKSI
ð Contoh bagan struktur organisasi produksi




ð Keterangan bagan :

-          DEKORASI, terdiri dari à desainer, juru gambar, tukang kayu, dan awak panggung.
-          PROPERTI, terdiri dari à penanggung jawab dari kru dan penata properti.
-          TATA CAHAYA DAN SUARA, terdiri dari à desainer, operator, kru tata cahaya, dan kru suara.
-          RIAS DAN BUSANA, terdiri dari à desainer, tukang jahit, penata kostum, penata rias, dan tukang rias.
-          PENGELOLA USAHA, terdiri dari à manajer, supervisor untuk pemasaran dan publikasi, penjualan dan pembuatan tiket, serta penerima tamu.
-          STAFF PRODUKSI, terdiri dari à sekretariat, perizinan, transportasi, konsumsi, dokumentasi, publikasi, porter dan petugas tiket, serta keamanan.





9.     MENYUSUN KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN, SERTA MENYUSUN RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA)

ð Daftar alat dan bahan disusun mulai dari kebutuhan produksi yang bersifat administratif hingga kebutuhan yang bersifat artistik.
ð Hal yang menjadi patokan dalam menyusun RAB produksi teater adalah pemasukan, pengeluaran, dan perhitungan saldo (laba – rugi)





10.            MENYUSUN JADWAL KEGIATAN (SCHEDULE)

ð Tentukan terlebih dahulu hari dan tanggal pementasan.
ð Lalu susun jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan target kerja masing-masing.
ð Penyusunan jadwal dimulai dari hari pertama saat pertemuan/rapat perencanaan diadakan.



11.            MENYUSUN PROPOSAL

ð Proposal adalah usulan dari sebuah proyek/kegiatan.

ð Isi proposal harus jelas, terperinci, baik dan mudah dipahami agar pihak donatur/sponsor akan tertarik dan memahami usulan tersebut.

ð Beberapa hal yang harus tercantum dalam sebuah proposal adalah sebagai berikut :

a.      Dasar pemikiran
-          Berisi uraian singkat tentang kegiatan seni pertunjukan.
-          Misalnya : pengertian seni teater.
-          Juga bisa berisi nilai-nilai filosofis atau nilai etis dari cerita yang akan dipentaskan.
b.     Tujuan kegiatan
-          Berisi target yang akan dicapai dari kegiatan tersebut.
-          Misalnya : menciptakan iklim kreatif yang menunjang pencipta seni teater di kota Anda.
c.      Dasar kegiatan
-          Harus sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
-          Misal UUD 1945 pasal 32 tentang Kebudayaan.
d.     Nama dan bentuk kegiatan
-          Menjelaskan tentang bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan.
-          Nama kegiatan harus dibuat secara unik dan bisa menarik perhatian publik terutama sponsorship.
e.     Tempat dan waktu kegiatan
-          Menjelaskan waktu pelaksanaan serta lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan.
f.       Nama penyelenggara
-          Mencantumkan penyelenggara kegiatan, yang bisa terdiri dari satu organisasi/lembaga.
-          Misalnya suatu sekolah bekerja sama dengan sekolah lainnya.
g.      Sasaran kegiatan
-          Terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan.
-          Dijelaskan siapa saja pihak-pihak yang menjadi sasaran kegiatan.
h.     Sumber dana kegiatan
-          Terdapat penjelasan sumber-sumber pemasukan yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan.
i.        Susunan pengurus
-          Menampilkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi.
-          Dapat ditampilkan dalam bentuk bagan, daftar atau hanya tulisan biasa.
j.        Rencana anggaran
-          Memaparkan secara penggunaan anggaran yang akan dilakukan, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan pertunjukan.
k.      Sponsorship
-          Terdapat pedoman bagi sponsor dalam bekerja sama.
-          Berisi batasan-batasan kontrak kerja antara penyelenggara kegiatan dan sponsor.







Sumber : Buku Catatan Pelajaran Seni Budaya saya saat di SMK.
Semoga bermanfaat yaa J


2 komentar: