Selasa, 19 Juli 2016

REMAJA DAN PROBLEMATIKANYA



BENARKAH REMAJA BERMASALAH ITU SUDAH BIASA??

MASA REMAJA adalah masa yang rentan seseorang terpengaruh oleh sesuatu hal, entah itu hal baik maupun hal buruk. Masa remaja itu masanya seseorang mencari jati diri dan arah tujuan kemana dirinya akan berlabuh pada suatu keyakinan. Masa remaja rentan sekali timbulnya kenakalan remaja.



Bagaimana remaja bisa dikatakan nakal??

Dari beberapa penelitian, remaja yang mengarah pada kenakalan, antara lain :

a.       Remaja yang mudah tersinggung, kecewa dan marah atau mengalami kesulitan dalam mengelola emosi.
b.      Remaja, suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan lingkungan.
c.       Berpakaian dengan model yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, memakai pakaian serba ketat.
d.      Membentuk kelompok dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan seperti kelompok berpakaian acak-acakan, kelompok bertato, yang diikuti dengan tindakan tercela.
e.      Remaja, kecanduan menggunakan handphone / layanan internet online.



GEJALA YANG DAPAT DILIHAT pada anak yang mengalami kenakalan remaja adalah :

a.       Remaja bersikap menyendiri atau menarik diri dari lingkungan.
b.      Remaja sering mengeluh atas permasalahan yang dimiliki dan tidak diselesaikannya, serta sering berbohong dan tidak jujur.
c.       Remaja sering menghindar dari tanggung jawab di rumah dan di sekolah dan sering mengalami kecemasan dengan menunjukkan sikap yang tidak tenang atau gelisah.
d.      Remaja lebih sering memaki atau menyakiti teman.
e.      Remaja tampak lemas atau tidak bersemangat ketika berada di sekolah, serta sulit memfokuskan perhatian.



Dari gejala tersebut kita bisa melihat FAKTOR APA SAJA yang menyebabkan munculnya kenakalan remaja, antara lain :

1.       SEJAK DINI, anak kurang mendapat pemahaman mengenai nilai-nilai agama atau moral dan sosial.
2.       RENDAHNYA KUALITAS hubungan orang tua anak dan rendahnya kualitas hubungan orang tua dan anak.
3.       TINGGINYA KONFLIK dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
4.       ANAK TINGGAL JAUH dari orang tua dan tidak ada pengawasan anak dari figur otoritas terhadap aktifitas, pertemanan sekolah maupun diluar sekolah.





Artikel ini saya dapatkan dari : Ibu Nurul Hidayati, S.Psi. Psi.


Semoga bermanfaat J


GAYA DAN STRUKTUR PENULISAN ILMIAH POPULER


Oleh :
© A. Zaini Bisri
[ Redaktur Pelaksana Harian Suara Merdeka; pemegang sertifikat pelatih dari PWI Pusat; mantan Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan PWI Jawa Tengah ]



Gaya Penulisan

Secara umum gaya bahasa penulisan ilmiah populer dibedakan atas :
·         Gaya bahasa sastra
·         Gaya bahasa bukan sastra (gaya bahasa fungsional)


Kedua gaya penulisan itu dapat diperinci lagi menjadi :

1.       Gaya bahasa pergaulan resmi
-          Bahasa komunikasi resmi antara pejabat pemerintah dan rakyatnya.
-          Bersifat perintah, sering berbelit-belit, bernuansa basa-basi.

2.       Gaya bahasa keilmuan
-          Bahasa kebenaran ilmu beserta dalil-dalilnya yang logis dan objektif.
-          Karya ilmiah, hasil penelitian, artikel jurnal ilmiah, dan materi/modul/hand out perkuliahan.
-          Jarang menggunakan ungkapan literer, cenderung kering, miskin diksi, kurang variasi.

3.       Gaya bahasa media massa / jurnalistik
-          Menginformasikan peristiwa / wacana yang faktual.
-          Berita dan artikel surat kabar, majalah / tabloid.
-          Melukiskan peristiwa / fakta secara lengkap dengan mengedepankan unsur 5 W (where, who, when, what, why) dan 1 H (how), menyajikan lead (teras berita / artikel) secara menarik dan cenderung memakai judul yang atraktif.

4.       Gaya bahasa sehari-hari
-          Melaksanakan komunikasi secara informal dan santai.
-          Bahasan pergaulan sehari-hari.
-          Konstruksi kalimat longgar (tidak membutuhkan kaidah gramatika), cenderung pendek-pendek (karena orang yang diajak berbicara ada di depan mata / di seberang pesawat telepon).
Contoh :
Yuk, kita pergi ke salon,” kata Tuti.
Bentar dong, aku masih ribet nih nyiapin sarapan buat bokap,” jawab Wati.

5.       Gaya bahasa sastra
-          Mengekspresikan suatu peristiwa / fakta secara naratif, subjektif, dan emosional.
-          Ekspresi tersebut memunculkan kesan-kesan tertentu dalam bahasa yang digunakan.
-          Karya sastra (fiksi dan puisi)
Contoh :
a.       Malam itu wajahmu bagaikan bulan yang dihias awan.
b.      Prestasinya terdongkrak oleh dukungan orang tuanya.



Ø  Unsur-unsur Pendukung Gaya Penulisan

Karena dewasa ini sulit menemukan suatu karya jurnalistik yang hanya menggunakan satu jenis gaya bahasa, melainkan kombinasi dari berbagai jenis gaya, maka artikel jurnalistik dapat secara bervariasi menggunakan unsur-unsur pendukung gaya bahasa sebagai berikut :

1.)    Perbandingan, yakni membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk memperkuat gambaran. Bentuk-bentuk perbandingan yang umum :

(a) Perumpamaan
Contoh : Wajahmu bagai pinang dibelah dua.
(b) Metafora
Contoh : Bicaramu amat menyayat hati.
(c) Personifikasi
Contoh : Tangismu melahirkan iba banyak orang.
(d) Dipersonifikasi
Contoh : Kalau kau jadi mejanya, aku jadi kaki mejanya.
(e) Antitesis
Contoh : Para koruptor berpesta di atas penderitaan rakyat.
(f) Alegori
Contoh : Jerry mempermainkan Tom tanpa rasa takut.
(g) Pleonasme
Contoh : Saya menyaksikan perampokan sadis itu dengan mata kepala saya sendiri.


2.)    Pertentangan, yakni mempertentangkan / melebih-lebihkan sesuatu untuk memberi penekanan maksud. Bentuk-bentuknya yang umum :

(a) Hiperbola
Contoh : Tubuh Bu Dewi sampai kurus kering memikirkan ulah suaminya.
(b) Litotes
Contoh : Ah, saya hanya pegawai kecil.
(c) Ironi
Contoh : Wah, kamu sekarang rajin ya, sudah jadi bos sih.
(d) Paradoks
Contoh : Pak Raden kegerahan ketika pertama kali menginap di Tawangmangu yang sejuk.





Struktur Penulisan


1)      Judul
Secara teoritis, struktur artikel jurnalistik terdiri atas judul (head), teras (lead), tubuh (body), dan penutup (ending).

Prinsip-prinsip judul :
ü  Substansial, yakni mencerminkan keseluruhan isi artikel.
ü  Esensial, yakni menampilkan esensi utama dari topik artikel.
ü  Menarik.

Unsur-unsur yang dapat membuat sebuah judul menarik adalah :
§  Menampilkan teka-teki atau rasa penasaran pada pembaca, misalnya dengan membuat judul dalam kalimat bertanya.
Contoh :
a.       Berdosakah poligami? (atau Poligami, berdosakah?)
b.      Benarkah istighotsah menjamin siswa sukses UN?
§  Meminjamkan ungkapan yang sudah dikenal.
Contoh :
Jangan ada dusta di antara kita
§  Melalui puitisasi ungkapan yang wajar.
Contoh :
        Ketika musim pidana korupsi tiba


2)      Teras
Teras (lead) biasanya diberlakukan pada struktur berita. Tetapi dalam artikel jurnalistik, prinsip teras juga bisa diberlakukan dan letaknya menyatu dalam alinea pembuka.


3)      Alinea pembuka
a.       Model kisah
Contoh :
Malam itu, sesosok tubuh ditemukan sudah tak bernyawa......

b.      Model pertanyaan
Contoh :
Benarkah Rahma Azhari puas dengan perceraiannya? Bukankah dia akhir-akhir ini mengaku mulai kesepian? Menurut cerita dari seorang teman dekatnya,.......

c.       Model deskriptif
Contoh :
Dari pernyataan dan ungkapan para anggota Komisi III DPR RI yang melakukan fit and proper test terhadap calon hakim Mahkamah Konstitusi, terkesan proses seleksi itu betul-betul serius dan dapat dipertanggungjawabkan. Padahal, ternyata mereka hanya kongkalikong dengan teman sendiri. Terbukti yang terpilih adalah Mahfud MD (FPKB) dan Akil Mochtar (FPG) yang merupakan anggota Komisi III. Satu lagi, Jimly Asshiddiqie, yang sudah terbukti kompetensinya, nyaris tak terpilih kalau tidak didukung PPP.

d.      Model kutipan ucapan terkenal
Contoh :
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ungkapan Bung Karno ini, agaknya, masih relevan untuk kita gunakan dalam menyelesaikan kemelut politik bangsa belakangan ini.

e.      Model sapaan
Contoh :
Wahai warga Semarang, jangan cepat melupakan masa-masa indah kita di masa kepemimpinan Wali Kota Soetrisno Suharto dulu. Setiap hari ada pembenahan selokan, pernertiban PKL, perbaikan dan pelebaran jalan. Tetapi kini, jangankan menambah lebar jalan untuk memberi ruang bagi lalu lintas Kota Semarang yang makin padat, wali kota kita sekarang sepertinya tidak sempat lagi untuk menambal jalan yang berlubang akibat tergerus air hujan dan rob.

f.        Model rangsangan
Contoh :
Ada hal yang menarik dari era reformasi saat ini. Kebebasan yang di masa Orde Baru dulu sangat kita dambakan, kini seperti menjadi bumerang bagi bangsa ini.


4)      Alinea Tubuh
a)      Model spiral, yakni dengan merinci pokok persoalan ke dalam alinea dan kemudian lebih merincinya ke dalam alinea-alinea berikutnya.
b)      Model penghubung, yakni dengan menghubungkan alinea satu dengan alinea lainnya dengna kata atau kalimat penegas (“akan tetapi”, “meski demikian”, “selain itu”, “jadi”, dst).
c)       Model tematik, yakni pokok pikiran yang terdapat dalam masing-masing alinea menjelaskan atau menegaskan teras / alinea pembuka.


5)      Alinea Penutup
a.       Model ringkasan, yakni dengan meringkas intisari persoalan yang sudah diuraikan dalam keseluruhan artikel.
b.      Model menggantung, yakni dengan membaut pernyataan / pertanyaan yang menyentak dan tidak selesai.
c.       Model simpulan, yakni dengan merumuskan antiklimaks dari keseluruhan persoalan yang telah ditulis dalam tubuh artikel.


Oleh karena itu, haruslah diperhatikan bahwa penguasaan gaya dan struktur penulisan di media massa biasanya ditentukan oleh kepiawaian dalam penggunaan bahasa Indonesia (gramatika, kosa kata, dan diksi), pengalaman menulis, serta penguasaan terhadap topik dan materi penulisan.






Sumber : Artikel ini saya dapatkan saat menghadiri Acara Jurnalistik oleh Koran Suara Merdeka.

Semoga bermanfaat J

CARA PENGETIKAN DENGAN MESIN KETIK (SURAT BENTUK LURUS)

SURAT BENTUK LURUS DAN TATA CARA PENGETIKANNYA
(keterangan : disini tanpa kepala surat)





SURAT BENTUK LURUS PENUH (FULL BLOCK)

v  Pengertian
Surat bentuk lurus penuh (full block), yaitu surat-surat yang pengetikannya dari pinggi sebelah kiri semua dan lurus.


v  Tata cara / petunjuk pengetikan :

1)      Diketik dengan jarak baris 1.
2)      Pasak kiri dan kanan untuk Elite 20 – 80, sedangkan untuk Pica pasak kiri dan kanan 15 – 75.
3)      Inisial diketik di pinggir sebelah kiri setelah kait ditarik 10 kali dari kertas sebelah atas.
4)      Kota dan tanggal diketik di sebelah kiri setelah dikait 2 kali dari inisial.
5)      Alamat dalam (inside address) diketik di pinggir kiri setelah dikait 6 kali dari kota dan tanggal.
6)      Salam pembuka (salutation) diketik di pinggir sebelah kiri setelah dikait 4 kali dari alamat dalam.
7)      Isi surat diketik mulai dari pinggir sebelah kiri setelah dikait 2 kali dari salam pembuka.
8)      Tiap-tiap alinea baru dikait 2 kali dari paragraf / alinea berikutnya.
9)      Salam penutup diketik di pinggir sebelah kiri setelah dikait 2 kali dari kalimat akhir.
10)   Nama perusahaan diketik di pinggir kiri dengan huruf besar semua setelah dikait 2 kali dari salam penutup.
11)   Nama pengirim diketik di sebelah kiri di bawah nama perusahaan setelah dikait 4 kali.
12)   Nama jabatan diketik di bawah nama pengirim setelah dikait 1 kali dari nama pengirim.
13)   Sampul surat / amplop untuk surat ini diketik dengan jarak baris 1 sesuai dengan pengetikan alamat dalam, dengan tanpa melipat sampul / amplop ini untuk mendapatkan garis tengah, cukup dnegan melihat lebar amplop tersebut ambil titik tengahnya, lalu kait 12 kali dari ujung atas sampul / amplop itu.






PENGETIKAN SURAT BENTUK LURUS (BLOCK/MODIFIED STYLE)

è Bentuk surat ini diketik semuanya mulai dari pasak garis pinggir kiri, kecuali tempat dan tanggal serta salam penutup, nama perusahaan, nama dan jabatan yang akan menandatangani diketik mulai dari tengah-tengah antara pinggir kanan dan kiri kertas.


è Petunjuk cara pengetikannya :

a.       Jarak baris 1.
b.      Pasak garis pinggir kiri dipasang pada spasi ke 20, kanan 80 (Elite), atau pasak garis pinggir 15 dan kanan 75 (pica).
c.       Inisial diketik dari pasak garis pinggir kiri setelah kait ditarik 10 kali dari pinggir kertas sebelah atas, dapat juga diketik di sebelah bawah isi surat bila surat itu menggunakan nomor, lampiran, dan hal di sebelah atas.
d.      Tempat dan tanggal diketik mulai dari tengah-tengah antara pinggir kiri dan sebelah kanan kertas sebaris dengan inisial.
e.      Alamat diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri setelah kait ditarik 6 kali dari tempat dan tanggal.
f.        Salam pembuka (salutation) diketik mulai pada pasak garis pinggir kiri setelah ditarik kait 4 kali dari alamat.
g.       Isi surat diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri, setelah kait ditarik 2 kali dari salam pembuka.
h.      Tiap-tiap penggantian alinea baru dari isi surat diketik mulai pada pasak gairs pinggir kiri setelah kait ditarik 2 kali.
i.         Salam penutup yang diikuti dengan tanda koma diketik muali dari tengah-tengah kertas sebelah kanan dan kiri setelah kait ditarik 2 kali kalau isi surat itu sudah selesai.
j.        Pengirim (nama perusahaan atau lembaga) diketik mulai dari tengah-tengah kertas dengan huruf besar semua setelah kait ditarik 2 kali dari salam penutup.
k.       Nama dan jabatan yang akan menandatangani di ketik dari tengah-tengah kertas setelah kait ditarik kait 4 kali dari nama peursahaan.
l.         Bila ada yang dilampirkan maka kata “lampiran” diketika di bawah jabatan dan 2 x 1 jarak antara jabatan dan lampiran.
m.    Alamat pada amplop diketik dalam bentuk lurus setelah ditentukan titik tengah amplop dengan jarak baris 1.




PENGETIKAN BENTUK SETENGAH LURUS (SEMI BLOCK STYLE)

Ø  Bentuk surat ini hampir sama dengan bentuk lurus, perbedaan terletak pada pengetikan isi saja yaitu setiap alinea baru, masuk 5 (lima) spasi.


Ø  Cara pengetikannya :

a.       Jarak baris 1 ½ atau 2 untuk surat yang pendek.
b.      Pasak garis pinggir 20 dan 80 (elite) atau 15 dan 75 (pica).
c.       Inisial diketik pasak garis pinggir kiri sebelah ditarik kait 7 kali jarak baris bila dipakai kertas tidak berkepala, dan 1 kali jarak baris bila dipakai kertas berkepala.
d.      Kota dan tanggal diketik dari tengah-tengah kertas antara kiri dan kanan sebaris dengan inisial.
e.      Alamat diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri, setelah kait ditarik 4 kali ( 4 x 1 ½ ).
f.        Kata pembuka / salam pembuka (salutation) diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri setelah kait ditarik 2 kali ( 2 x 1 ½ ) dari alamat.
g.       Isi surat diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri setelah masuk 5 spasi, untuk permulaan alinea dan setelah kait ditarik 2 kali ( 2 x 1 ½ ) dari kata pembuka. Baris-baris berikutnya diketik mulai dari pasak garis pinggir kiri.
h.      Alinea-alinea berikutnya diketik mulai dari pasak garis pinggir setelah masuk 5 spasi. Dari baris diatasnya ditarik sekali saja.
i.         Penutup diketik mulai dari tengah-tengah kertas antara kiri dan kanan diikuti tanda koma, setelah kait ditarik 2 kali (2 x 1 ½).
j.        Nama lembaga / perusahaan diketik dengan huruf besar semua mulai dari tengah-tengah kertas juga setelah kait ditarik 1 kali (1 x 1 ½).
k.       Nama penandatangan diketik mulai dari tengah-tengah kertas setelah kait ditarik 3 kali.
l.         Kata lampiran tidka perlu diketik kalau memang tidak ada yang dilampirkan.
m.    Amplop surat bentuk setengah lurus diketik dengan jarak baris surat di dalamnya, setelah ditentukan titik tengah pada amplop.






Sumber : Buku “Mengetik” SMK (yang merupakan pelajaran mengetik menggunakan mesin ketik manual)
Semoga bermanfaat J

DOMAIN - IP ADDRESS - SHARING DEVICE - KOMPONEN KOMPUTER - PERINTAH INTERNAL DOS

DOMAIN


JENIS DOMAIN DI INDONESIA (.id)
.ac       = digunakan bagi lingkungan akademik/perguruan tinggi
.co       = digunakan bagi organisasi komersial
.or       = untuk organisasi selain domain .ac, .co, .net, .go, .mil, .sch, dll.
.net     = untuk organisasi pemegang Izin Penyelenggara jasa telekomunikasi
.web    = untuk personal dan organisasi
.sch      = untuk lembaga sekolah
.go       = khusus bagi instansi pemerintah
.mil      = untuk kalangan militer
.war.net= untuk warung internet


NAMA-NAMA DOMAIN :
gov      = digunakan untuk pemerintah
edu      = untuk institusi pendidikan
org       = untuk organisasi/kegiatan non profit
mil       = untuk militer
com     = untuk organisasi profit/komersial
net       = untuk organisasi network
name   = untuk personal/keluarga
tv         = untuk pertelevisian
info      = untuk kepentingan informasi
biz        = untuk kepentingan bisnis
travel   = untuk pariwisata








IP ADDRESS


KELAS ALAMAT IP :
KELAS A
-          Nilai oktet pertama = 1 - 216
-          jumlah jaringan maksimum = 126
-          jumlah host dalam satu jaringan maksimum = 16,777,214
KELAS B
-          Nilai oktet pertama = 128 – 191
-          Jumlah jaringan maksimum = 16,384
-          Jumlah host dalam satu jaringan maksimum = 65,534
KELAS C
-          Nilai oktet pertama = 192 – 223
-          Jumlah jaringan maksimum = 2,097,152
-          Jumlah host dalam satu jaringan maksimum = 254










SHARING DEVICE

INPUT DEVICE
Contoh : joystick, keyboard, mouse, dll.
PROSES DEVICE
a.      ALU (Aritmatic Logical Unit)
b.      STORAGE
·         RAM (Rondem Axecutive Memory) = penyimpanan permanen. Contoh : harddisk, flashdisk, DVD Room, dll.
·         ROM = penyimpanan sementara
OUTPUT DEVICE (keluaran)
Contoh : Printer, scanner, sound, dll.












KOMPONEN KOMPUTER

HARDWARE (perangkat keras)
Monitor, CPU, dll.
SOFTWARE (operating system)
a.      Teks = DOS
b.      Windows = GUI
§  Open sources = Linux
§  Close sources
BRAINWARE













PERINTAH INTERNAL DOS


DIR ????.* = Untuk melihat/menampilkan nama file dengan maksimum 4 karakter.
Satu tanda tanya (?) = wakil 1 karakter

DIR P*.* = untuk menampilkan nama file yang huruf pertamanya P.

E:\>DIR   D:\LATIH.xlxs           lalu enter = untuk menampilkan file D dari E.
RENAME/REN <NAMA FOLDER LAMA> spasi <NAMA FOLDER BARU> = untuk mengubah nama file.

DIR/W = untuk menampilkan nama file secara mendatar/melebar (wide).

DIR/P = untuk menampilkan nama file per halaman (page).

VOL = untuk menampilkan volume label/nomor seri dari sebuah disk.
Contoh :           Volume in drive D is Data.
                        Volume Serial Number is 19B9 – 4100

TYPE = untuk menampilkan file text , hanya bisa digunakan untuk satu file saja , hanya untuk file text.

MD/MKDIR (Make Directory)

CD/CHDIR (Change Directory)/Pindah Directory = untuk pindah directory / mengubah directory aktif.

RD (Remove Directory) = untuk menghapus subdirectory.

DATE = untuk mengubah tanggal dari sistem DOS

TIME = untuk merubah sistem waktu yang ada pasa DOS

CLS (Clear Screen) = untuk membersihkan semua tulisan yang ada pada layar komputer.

VER = untuk menampilkan versi DOS yang digunakan.









Sumber : Buku Catatan Pelajaran KKPI saya saat di SMK.
Semoga bermanfaat J