KODRAT MANUSIA
Secara kodrati, manusia dibedakan menjadi :
1. Manusia
sebagai makhluk individu = yaitu manusia yang mempunyai ciri fisik masing-masing sehingga
dapat membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
2. Manusia
sebagai makhluk sosial = yaitu manusia yang membutuhkan orang lain/ketergantungan terhadap orang
lain.
3. Manusia
sebagai makhluk ekonomi = yaitu manusia yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
BENTUK STRUKTUR SOSIAL (IDENTITAS
ANGGOTA)
A. HORIZONTAL
(DIFERENSIASI SOSIAL)
1. Berdasarkan
ras
2. Berdasarkan
suku bangsa (etnis)
3. Berdasarkan
klan/kelompok
4. Berdasarkan
agama
5. Berdasarkan
gender
B. VERTIKAL
(STRATIFIKASI SOSIAL)
1. Dilihat dari
sifatnya
·
Tertutup (dalam sistem kasta)
·
Terbuka
·
campuran
2. Dilihat dari
bentuknya
·
Berdasarkan ekonomi
·
Berdasarkan sosial
·
Berdasarkan politik
·
Berdasarkan budaya dan suku bangsa
3. Dilihat dari
dasar terbentuknya
·
Kekuasaan
·
Kekayaan
·
Kehormatan
·
Pendidikan
PERBEDAAN KELOMPOK DAN PERKUMPULAN
NO.
|
KELOMPOK
|
PERKUMPULAN
|
1.
|
Primary
group
|
Association
|
2.
|
Gemeinshaft
|
Gesellschaft
|
3.
|
Solidarite
mechanique
|
Solidarite
organique
|
4.
|
Hubungan
familistic
|
Hubungan
contractual
|
5.
|
Dasar
organisasi adat
|
Dasar
organisasi bantuan
|
6.
|
Pimpinan
berdasarkan kewibawaan dan kharisma
|
Pimpinan
berdasarkan wewenang dan hukum
|
7.
|
Hubungan
berasas perorangan
|
Hubungan
anonim dan berasas guna
|
CIRI-CIRI MASYARAKAT PERKOTAAN DAN
PEDESAAN
NO.
|
ASPEK
KOGNITIF
|
MASYARAKAT
PERKOTAAN
|
MASYARAKAT
PEDESAAN
|
1.
|
Lingkungan/masyarakat
dan orientasi terhadap alam
|
Masyarakat kota tidak tergantung pada
subur tidaknya keadaan alam
|
Kehidupan masyarakat lebih bergantung
pada alam.
|
2.
|
Mata
pencaharian
|
Pekerjaan masyarakat perkotaan
beraneka ragam dan terspesialisasi
|
Bertani, nelayan, dan beternak.
|
3.
|
Ukuran
komunitas
|
Sangat kompleks dengan kepadatan
penduduk yang tinggi
|
Lebih kecil dibanding masyarakat kota.
|
4.
|
Homogenitas
dan heterogenitas
|
Ciri-ciri sosial, kebudayaan, dan
pekerjaan masyarakat perkotaan adalah
heterogen.
|
Memiliki keragaman suku bangsa,
bahasa, kepercayaan dan adat istiadat.
|
5.
|
Pelapisan
sosial
|
Ukuran pelapisan sosial yaitu
kekayaan, pendidikan dan status sosial
|
Ukuran pelapisan sosial ialah
kepemilikan tanah dan kebangsawanan.
|
6.
|
Mobilitas
sosial
|
Mobilitas sosial dinamis karena sifat
masyarakatnya heterogen
|
Relatif kecil karena masyarakat
pedesaan sifatnya homogen.
|
7.
|
Interaksi
sosial
|
Sifat interaksi sosial masyarakat
perkotaan cenderung formal
|
Sifat interaksi sosial masyarakat
pedesaan ialah informal.
|
8.
|
Pengawasan
sosial
|
Pengawasan soasial bersifat formal
berdasarkan norma hukum
|
Media pengawasan sosial ialah
kebiasaan, adat istiadat dan agama.
|
9.
|
Pola
kepemimpinan
|
Kualitas pribadi pimpinan lebih banyak
ditentukan oleh sistem hierarki dan birokrasi
|
Kualitas kepemimpinan ditentukan oleh
kejujuran, kebangsawanan dan pengalaman.
|
10.
|
Solidaritas
kelompok
|
Solidaritas berorientasi pada
kepentingan material
|
Sangat tinggi, yang tampak dari
kebiasaan gotong royong dan musyawarah dalam berbagai kegiatan.
|
11.
|
Sistem
nilai
|
Cenderung berorientasi pada
nilai-nilai ekonomi pendidikan.
|
Masyarakat pedesaan cenderung teguh memegang
nilai agama, etika dan moral.
|
KEBERAGAMAN BUDAYA
A. MASALAH YANG
TIMBUL AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA
1. Ethnosentrisme
2. Primordialisme
3. Konflik
sosial/pertentangan/percekcokan/perselisihan.
4. Cultural lag
= suatu kondisi
dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan.
5. Chauvinisme = rasa cinta tanah air yang
berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
B. ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH AKIBAT KONFLIK ANTAR BUDAYA
a. Metode
kompetisi (competition)
ð Pemecahan masalah
dengan menggunakan teknik persaingan.
ð Metode ini
menjadikan suatu area persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang
bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat biasanya pihak yang
berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya. Misalnya dengan
memberikan alternatif siapa yang tidak setuju silahkan mengundurkan diri.
b. Metode
menghindari (avoidance)
ð Pemecahan
masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri/menghindari
konflik.
ð Dalam metode ini
biasanya pihak-pihak yang bertentangan mengambil keputusan untuk
berpisah/menghindari secara fisik.
ð Misalnya :
Golongan elite politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru menarik diri dan
tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era reformasi
sekarang ini.
c. Metode
akomodasi (akomodation)
ð Cara pemecahan
masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara.
ð Metode ini
diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan.
ð Metode ini
digunakan untuk harapan salah satu pihak mau mengalah.
ð Sebagai contoh :
Dalam menyelesaikan konflik antara suku bangsa Dayak dan suku bangsa Madura di
Sambas, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak yang bertikai dengan
menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari suku Madura sampai
dicapai suatu kesepakatan damai.
d. Metode
kompromi (compromise)
ð Pemecahan
masalah dengan cara melakukan perundingan damai.
ð Metode ini tidak
diarahkan untuk menentukan siapa yang menang/yang kalah tetapi untuk mencari
akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai. Metode ini dapat
memperkecil permusuhan yang terpendam.
e. Metode
kolaborasi
ð Pemecahan
masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang
berselisih.
ð Metode ini
mengubah konflik menjadi kerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang
bertentangan diajak bekerja sama untuk berkompromi.
f. Metode
pengurangan konflik
ð Metode ini
bertujuan menekan/mengurangi terjadinya antagonisme yang ditimbulkan oleh
konflik
ð Ada dua
cara yang dapat digunakan untuk
mengurangi konflik yaitu :
1. Mengganti tujuan
yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak yang berselisih.
2. Mempersatukan
dua belah pihak yang bertentangan dengan menimbulkan ancaman/musuh dari luar.
KELANGKAAN SUMBER DAYA
Kebutuhan manusia beraneka ragam, dan terus-menerus ada, dari
hari ke hari kebutuhan manusia terus semakin meningkat baik jumlah,
mutu/coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang
tersedia. Maka untuk memperoleh alat pemenuhan kebutuhan manusia harus bekerja keras.
Kondisi di atas disebut KELANGKAAN. Keadaan dimana sumber daya
yang ada dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya
Alam salah satu sifatnya adalah terbatas sementara kebutuhan mansia selalu
bertambah.
KEGIATAN EKONOMI
1. PRODUKSI
ð Menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat, mengubah sifat dan bentuk suatu barang.
2. DISTRIBUSI
ð Penyaluran/penyampaian
barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna / pemakai.
3. KONSUMSI
ð Tindakan
menghasilkan / mengurangi secara berangsur-angsur untuk memenuhi kebutuhan.
ð Tujuan =
kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya.
ð Fungsi =
-
Menjaga kelangsungan hidup
-
Memenuhi kebutuhan hidup
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
·
KOLONIALISME berasal dari kata koloni yang berarti daerah dudukan
(jajahan). Kolonialisme diartikan menanam sebagian masyarakat dil luar batas /
lingkungan daerahnya.
·
IMPERIALISME berasal dari kata imperare atau imperium
artinya daerah pendudukan. Diartikan juga suatu perluasan daerah, baik dengan
cara halus atau pun paksaan dan dipergunakan untuk kepentingan sendiri.
·
BELANDA DATANG KE INDONESIA
ð Tahun 1596 di
Pelabuhan Banten
ð Dipimpin oleh
Cornelis de Houtman.
ð Tujuan untuk
berdagang/bukan menjajah pada awalnya.
·
20 MARET 1602
ð Belanda
mendirikan kongsi dagang yaitu VOC (Verenigde Oost Indische Compagne)
ð Tujuan VOC =
untuk mencari keuntungan
ð Bentuk-bentuk
aturan paksa VOC :
1. Monopoli dagang
2. Pajak dibayar
dengan hasil bumi
3. Penjualan paksa
hasil bumi kepada VOC
4. Pelayaran Hongi
= wajib mendayung perahu VOC di perairan Maluku
5. Wajib menyerahkan
upeti kepada kepala daerah
6. Aksi penebangan
tanaman rempah-rempah milik rakyat.
ð Keruntuhan VOC
pada tahun ± 1.800 dan diganti oleh pemerintah Belanda.
·
Penjajahan Pemerintah Belanda
ð Dipimpin oleh
Van Den Bosh
ð Pemberlakuan
sistem tanam paksa di Pulau Jawa.
·
TANAM PAKSA
ð Aturan
1. 1/5 bagian tanah
Indonesia yang subur wajib dijadikan lahan ekspor.
2. Tanah tersebut
dibebaskan dari kewajiban bayar pajak.
3. Hasil panen
diserahkan pemerintah Belanda.
4. Apabila hasil
panen melebihi pajak, maka sisanya diberikan rakyat.
5. Kegagalan panen
ditanggung pemerintah.
ð Pelanggaran
aturan
1. Tanah yang
dijadikan lahan ekspor tidak 1/5 bagian tapi semua bagian.
2. Tanah tetap
dipungut biaya.
3. Kegagalan panen
ditanggung rakyat.
4. Hasil panen
lebih dari pajak, maka sisanya diberikan ke pemerintah semua.
5. Tenaga yang
digunakan melebihi untuk menanam padi.
ð Penentang
tanam paksa
1. Douwes Deker
-
Mendesar agar tanam paksa dihapus.
-
Buku “Max Havelar” = buku/ laporan yang berisi tentang
penderitaan rakyat.
2. Vande Venter
(ahli hukum)
3. Baron Van Howell
(pendeta)
-
Pernah juga bekerja di Jawa.
·
DAENDELS
ð Membangun jalan
raya dari Anyer sampai Panarukan, yang dilakukan dengan tangan besi, yang
panjangnya >1.000 km.
Sumber : Buku Catatan IPS saya selama di SMK.
Semoga bermanfaat yaa J