Kamis, 04 Agustus 2016

PERILAKU KONSUMSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI




A. PENGERTIAN KONSUMSI

è Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan memakai, menggunakan, memanfaatkan barang atau jasa.

è Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.







B. FUNGSI KONSUMSI

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut :

1.     Untuk memenuhi kebutuhan manusia
2.     Memberikan kesenangan kepada manusia
3.     Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia
4.     Menambah tingkat permintaan masyarakat.







C.  TUJUAN KONSUMSI

è Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan mencapai tingkat kemakmuran. Namun dengan adanya tingkatan atau lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula.

è Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Contohnya kehidupan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

è Pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan atau prestise (harga diri). Contohnya konsumsi barang mewah.







D.UTILITAS (UTILITY) BARANG DAN JASA

1.     BARANG DAN JASA

Syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Barang dan jasa dapat dibedakan menjadi :
a.     Berdasarkan ketersediaan
b.     Berdasarkan hubungannya dengan barang atau jasa lain
c.      Berdasarkan jaminan
d.     Berdasarkan proses pembuatannya
e.     Berdasarkan daya tahan
f.       Berdasarkan penggunaannya



2.     UTILITAS BARANG / JASA

Setiap hari dalam kehidupan, kalian memanfaatkan barang seperti tas, sepatu, televisi, jasa potong rambut dan sebagainya.

Bentuk-bentuk kegunaan dari suatu barang atau jasa yang digunakan adalah sebagai berikut :

a.     Time utility (berguna karena waktu)
b.     Place utility (berguna karena tempat)
c.      Form utility (berguna karena bentuk)
d.     Ownersheep utility (berguna karena kepemilikan)
e.     Element utility (berguna karena unsur)



3.     NILAI BARANG DAN JASA (VALUE OF GOOD)

Barang dan jasa mempunyai nilai.

Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut :

a.     Nilai pakai objektif

ð Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

ð Contoh : nasi bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa membeda-bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.

b.     Nilai pakai subjektif

ð Adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan benda atau jasa tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur psikologis pemakainya).

ð Unsur psikologis pemakainya adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang dipakainya. Misalnya, barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan kepuasan yang sangat mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan, batu akik, model pakaian, dan kemenyan.







E.  BENTUK-BENTUK PERILAKU KONSUMSI

Bisa dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam berbelanja dibedakan menjadi dua macam :

1.     PERILAKU KONSUMSI RASIONAL

Perilaku konsumsi rasional adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu produk.

Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut :

a.     Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen

ð Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kita.

ð Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih baik jika kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam satu acara.



b.     Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen

ð Butuh tidaknya kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala prioritas, berarti manusia telah melakukan tindakan kosumsi rasional.



c.      Mutu produk terjamin

ð Bagaimana kita tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut merupakan makanan, barang tersebut sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Bagi kaum muslim, suatu produk dapat terjamin bila telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.



d.     Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli

ð Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga yang harus dibayar dan uang yang dimiliki.





2.     PERILAKU KONSUMSI TIDAK RASIONAL (IRRASIONAL)

a.     Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya
ð Banyak iklan yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian memperhatikan sebuah iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang karena barang itu kelihatan bagus di iklan, berarti kalian termasuk konsumen yang irrasional.

b.     Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
ð Banyak orang yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu, mereka akan dianggap hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena mereknya yang terkenal tanpa meneliti dan membandingkan kualitasnya dengan produk lain, maka perilakumu dapat dikatakan irrasional.

c.      Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
ð Pikirkanlah tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada bonusnya. Apakah membeli barang itu memang karena membutuhkan barang tersebut, ataukah karena obral? Karena bila kalian membeli hanya untuk obral atau bonus, kalian dikategorikan sebagai konsumsi yang irrasional.

d.     Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.
ð Memiliki baju yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-temanmu. Tetapi bila baju itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu masih dapat mengenali mereknya sepintas lalu? Bila demikian, apakah pengeluaranmu sebanding dengan penghargaan yang kalian peroleh?





Sumber : Buku Catatan Pelajaran IPS saya (SMK).

Semoga bermanfaat yaa J


KEGIATAN EKONOMI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI



KEGIATAN EKONOMI



è Istilah ekonomi mula-mula berasal dari Yunani.

è Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan.

è Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga.

è Dalam perkembangannya, kta mengenal seorang tokoh sekaligus Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 – 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776.

è Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain.










FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI



vFAKTOR INTERNAL

1.  Pendapatan

ð Pendapatan konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan.

ð Semakin tinggi pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya juga rendah.



2.  Motivasi

ð Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi.

ð Ada yan melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula orang yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak membutuhkannya.

ð Sebagian lain mengkonsumsi barang atau jasa tertentu demi memperlihatkan status sosial atau gengsi. Misalnya : seorang siswa membeli handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh teman-temannya.



3.  Sikap Dan Kepribadian

ð Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya.

ð Orang yang hemat hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, sementara orang yang boros seringkali membeli barang-barang diluar perhitungannya.

ð Orang yang menyukai barang kuno akan berani membeli barang itu dengan harga tinggi, sementara orang yang tidak menyukai barang kuno tidak akan membeli barang itu meskipun diberi gratis.



4.  Selera

ð Masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam memilih berbagai jenis barang atau jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola konsumsi.

ð Misalnya, meskipun sama-sama remaja, kalian dan teman-temanmu memiliki selera yang berbeda dalam pemilihan benda konsumsi. Dalam hal celana, misalnya. Temanmu mungkin menyukai jeans sementara kalian menyukai celana kargo.






vFAKTOR EKSTERNAL

1.  Kebudayaan

ð Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di daerah tersebut.

ð Di jepang dan Cina, orang makan dengan menggunakan sumpit. Sementeara di negara Barat, sendok dan garpu sering ditemani pisau.

ð Bagaimana dengan kalian orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara orang Barat, cara orang Cina atau makan dengan menggunakan tangan?



2.  Status Sosial

ð Status atau posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola konsumsi orang tersebut.

ð Konsumsi seorang presiden, raja atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi sopir, tukang kayu atau pengusaha kecil.

ð Bagi tukang kayu, makan nasi dan tempe sudah cukup. Namun bagi seorang konglomerat, harus ada pilihan lauk hingga lima macam dan tempatnya harusnya mewah.



3.  Harga Barang

ð Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan bila harga barang rendah, konsumsi akan tinggi.

ð Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi, seperti yang sudah diuraikan dalam pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.







Sumber : Buku Catatan Pelajaran IPS saya (SMK).

Semoga bermanfaat yaa J


PERILAKU PRODUSEN






1.  PENGERTIAN PRODUKSI

ð Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat penghasilan dari salonnya tersebut. Inilai yang dimaksud dengan produksi.

ð Produksi adalah sesuatu yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek.

ð Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.







2.  TUJUAN PRODUKSI

a)     Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
b)    Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
c)     Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
d)    Memperluas lapangan usaha.
e)    Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
f)      Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah tangga konsumsi.







3.  FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

ð Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.

ð Faktor produksi meliputi :

a.     Faktor produksi sumber daya alam (natural resources)
1.)  Tanah
2.)  Tumbuhan
3.)  Hewan
4.)  Air, dsb.



b.     Faktor produksi tenaga kerja (labour)

Tenaga kerja menurut kemampuannya dibedakan menjadi :

1.)  Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
è Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.
è Contohnya : akuntan, guru, dokter, peneliti, dan pengacara.

2.)  Tenaga kerja terlatih (trained labour)
è Adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan keahlian.
è Contohnya : sopir, teknisi, montir, dan tukang kayu.

3.)  Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
è adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu.
è Contohnya : tukang sapu, pemulung, buruh tani, buruh kasar dan pesuruh.



c.      Faktor produksi modal (capital)

-         Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang dimaksudkan disini adalah barang-barang modal maupun uang yang digunakan untuk memproduksi barang lebih lanjut.

-         Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang dapat digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mengambil ikan.

-         Jadi, terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa yang dinamakan barang-barang modal.



d.     Faktor produksi kewirausahaan (enterpreneurship)

-         Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini disebabkan karena walaupun faktor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing-masing, tetapi jika tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka apa yang direncanakan tidak akan tercapai.

-         Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.







4.  POLA PERILAKU PRODUSEN

ð Produksi jangka pendek

Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap, sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah-ubah).

Dalam hal ini jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat faktor produksi yang digunakan.







Sumber : Buku Catatan Pelajaran IPS saya (SMK).

Semoga bermanfaat yaa J