KEGIATAN EKONOMI
è Istilah ekonomi
mula-mula berasal dari Yunani.
è Oikos berarti rumah tangga, dan nomos
berarti aturan.
è Perubahan kata
ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk
memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga.
è Dalam
perkembangannya, kta mengenal seorang tokoh sekaligus Bapak Ekonomi
yaitu Adam Smith (1723 – 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth
of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776.
è Secara
sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan
ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan
satu sama lain.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMSI
vFAKTOR INTERNAL
1. Pendapatan
ð Pendapatan
konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan.
ð Semakin tinggi
pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya,
konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan
kegiatan konsumsi karena daya belinya juga rendah.
2. Motivasi
ð Setiap orang
mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi.
ð Ada yan
melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Namun
ada pula orang yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal
sebenarnya ia tidak membutuhkannya.
ð Sebagian lain
mengkonsumsi barang atau jasa tertentu demi memperlihatkan status sosial atau
gengsi. Misalnya : seorang siswa membeli handphone keluaran terbaru agar
dianggap keren oleh teman-temannya.
3. Sikap Dan
Kepribadian
ð Sikap dan
kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya.
ð Orang yang hemat
hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, sementara orang yang
boros seringkali membeli barang-barang diluar perhitungannya.
ð Orang yang menyukai
barang kuno akan berani membeli barang itu dengan harga tinggi, sementara orang
yang tidak menyukai barang kuno tidak akan membeli barang itu meskipun diberi
gratis.
4. Selera
ð Masing-masing
individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam memilih berbagai jenis barang
atau jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola konsumsi.
ð Misalnya,
meskipun sama-sama remaja, kalian dan teman-temanmu memiliki selera yang
berbeda dalam pemilihan benda konsumsi. Dalam hal celana, misalnya. Temanmu
mungkin menyukai jeans sementara kalian menyukai celana kargo.
vFAKTOR EKSTERNAL
1. Kebudayaan
ð Kebudayaan yang
terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di daerah
tersebut.
ð Di jepang dan
Cina, orang makan dengan menggunakan sumpit. Sementeara di negara Barat, sendok
dan garpu sering ditemani pisau.
ð Bagaimana dengan
kalian orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara orang Barat, cara orang
Cina atau makan dengan menggunakan tangan?
2. Status Sosial
ð Status atau
posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola
konsumsi orang tersebut.
ð Konsumsi seorang
presiden, raja atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi sopir, tukang
kayu atau pengusaha kecil.
ð Bagi tukang
kayu, makan nasi dan tempe sudah cukup. Namun bagi seorang konglomerat, harus
ada pilihan lauk hingga lima macam dan tempatnya harusnya mewah.
3. Harga Barang
ð Sudah menjadi
hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan bila
harga barang rendah, konsumsi akan tinggi.
ð Ini juga berlaku
untuk tingkat harga barang substitusi, seperti yang sudah diuraikan dalam
pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.
Sumber : Buku Catatan Pelajaran IPS saya (SMK).
Semoga bermanfaat yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar