A. PENGERTIAN
KONSUMSI
è Dalam kehidupan
manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai
kegiatan memakai, menggunakan, memanfaatkan barang atau jasa.
è Dalam pengertian
ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau
menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik
secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
B. FUNGSI
KONSUMSI
Kegiatan konsumsi yang
dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi
kebutuhan manusia
2. Memberikan
kesenangan kepada manusia
3. Indikator untuk
mengukur tingkat status sosial manusia
4. Menambah tingkat
permintaan masyarakat.
C. TUJUAN
KONSUMSI
è Kegiatan
konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dan mencapai
tingkat kemakmuran. Namun dengan adanya tingkatan atau lapisan masyarakat yang
berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula.
è Pada masyarakat
tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih
sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari guna untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Contohnya kehidupan
masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
è Pada masyarakat
modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar mempertahankan hidup,
tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan atau prestise (harga
diri). Contohnya konsumsi barang mewah.
D.UTILITAS
(UTILITY) BARANG DAN JASA
1. BARANG DAN
JASA
Syarat utama yang harus
dipenuhi oleh suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Barang dan jasa dapat
dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan
ketersediaan
b. Berdasarkan
hubungannya dengan barang atau jasa lain
c. Berdasarkan
jaminan
d. Berdasarkan
proses pembuatannya
e. Berdasarkan daya
tahan
f. Berdasarkan
penggunaannya
2. UTILITAS
BARANG / JASA
Setiap hari dalam
kehidupan, kalian memanfaatkan barang seperti tas, sepatu, televisi, jasa
potong rambut dan sebagainya.
Bentuk-bentuk kegunaan
dari suatu barang atau jasa yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Time utility
(berguna karena waktu)
b. Place utility
(berguna karena tempat)
c. Form utility
(berguna karena bentuk)
d. Ownersheep
utility (berguna karena kepemilikan)
e. Element utility
(berguna karena unsur)
3. NILAI BARANG
DAN JASA (VALUE OF GOOD)
Barang dan jasa mempunyai
nilai.
Nilai dapat dibedakan
menjadi dua jenis, sebagai berikut :
a. Nilai pakai
objektif
ð Adalah kemampuan
dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
ð Contoh : nasi
bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa
membeda-bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.
b. Nilai pakai
subjektif
ð Adalah arti yang
diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan benda atau jasa
tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur
psikologis pemakainya).
ð Unsur psikologis
pemakainya adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang dipakainya.
Misalnya, barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan
supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan kepuasan yang sangat
mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan, batu akik, model
pakaian, dan kemenyan.
E. BENTUK-BENTUK
PERILAKU KONSUMSI
Bisa dilihat dari segi
pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen dalam berbelanja
dibedakan menjadi dua macam :
1. PERILAKU
KONSUMSI RASIONAL
Perilaku konsumsi
rasional adalah perilaku
konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi
suatu produk.
Suatu pembelian dapat
dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut :
a. Produk
tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen
ð Suatu pembelian
dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-benar
dapat memenuhi kebutuhan kita.
ð Semakin lama
jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih baik
jika kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada
membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam satu acara.
b. Produk
tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen
ð Butuh tidaknya
kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam skala
prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di posisi paling atas
dalam skala prioritas, berarti manusia telah melakukan tindakan kosumsi
rasional.
c. Mutu produk
terjamin
ð Bagaimana kita
tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut merupakan makanan, barang
tersebut sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Bagi kaum muslim, suatu
produk dapat terjamin bila telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
d. Harga
terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli
ð Suatu pembelian
dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga yang
harus dibayar dan uang yang dimiliki.
2. PERILAKU
KONSUMSI TIDAK RASIONAL (IRRASIONAL)
a. Membeli
barang hanya karena tertarik dengan iklannya
ð Banyak iklan
yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian memperhatikan sebuah
iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang karena barang itu kelihatan
bagus di iklan, berarti kalian termasuk konsumen yang irrasional.
b. Tertarik
membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
ð Banyak orang
yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu, mereka akan dianggap
hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena mereknya yang terkenal
tanpa meneliti dan membandingkan kualitasnya dengan produk lain, maka
perilakumu dapat dikatakan irrasional.
c. Membeli
barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
ð Pikirkanlah
tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada bonusnya. Apakah
membeli barang itu memang karena membutuhkan barang tersebut, ataukah karena
obral? Karena bila kalian membeli hanya untuk obral atau bonus, kalian
dikategorikan sebagai konsumsi yang irrasional.
d. Konsumsi
hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.
ð Memiliki baju
yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-temanmu. Tetapi bila baju
itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu masih dapat mengenali mereknya
sepintas lalu? Bila demikian, apakah pengeluaranmu sebanding dengan penghargaan
yang kalian peroleh?
Sumber : Buku Catatan Pelajaran IPS saya (SMK).
Semoga bermanfaat yaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar